Penjual Pancing yang Tinggal di Pintu Air Jagir
Soerabadja.net - Penduduk Surabaya pasti tidak asing lagi dengan
Pintu Air Jagir yang merupakan bangunan warisan Belanda dan Jepang, bangunan
ini letaknya diantara Jalan Jagir dan Wonokromo. Bagi warga kota Surabaya,
keberadaan bendungan atau Pintu Air Jagir ini berperan besar dalam mengatur
debit air dan mengantisipasi banjir.
Namun ternyata manfaatnya bukan hanya itu, di sekitar Pintu
Air Jagir dan di bantaran kali Jagir pun banyak yang memancing ikan. Pengunjung
biasanya adalah warga sekitar atau bahkan ada juga dari luar daerah.
Seperti diungkapkan Pano warga asli Surabaya yang berjualan
pancing dan lumut sejak tahun 1997 ini, bahwa biasanya setiap sore ramai orang
yang memancing. Ia juga mengaku untuk mencari lumut memang susah.
“Biasanya saya cari lumutnya sampai Bangil, Tulunggangung
hingga Kediri karna di Surabaya tidak ada,” Ungkap lelaki 54 tahun ini.
Harga per gelas lumut ia hargai RP 1000, dengan penghasilan
perhari RP 60 Ribu sampai 70 Ribu sudah cukup untuk biaya hidupnya bersama sang
istri.
“Saya tinggalnya di sana sini Pintu Air Jagir tidak tentu
pokonya tinggalnya ya disini,” tuturnya.
Pano mengaku bahwa ia tak pernah menutup lapaknya, bahkan ia
memang tidur dan beraktifitas penuh di Pintu Air Jagir bersama istri. Ia merasa
sudah nyaman tinggal di pelataran Pintu air Jagir.
Eka Suci R (14310039)
Tidak ada komentar